MANAJEMEN LOGISTIK: KONSEP DASAR DAN DEFINISI
Oleh :
A. Konsep Dasar Manajemen Logistik
Logistik
memegang peran sentral dalam menggerakkan perekonomian global maupun nasional.
Aktivitas logistik tidak hanya sebatas mengalirkan barang dari produsen ke
konsumen, tetapi juga memastikan keterpaduan proses distribusi, efisiensi
biaya, dan ketepatan waktu yang menjadi penentu daya saing. Di Indonesia,
logistik memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan nasional, mengingat
luasnya wilayah geografis dan tingginya kebutuhan akan integrasi sistem
transportasi, pergudangan, serta distribusi. Perkembangan pesat perdagangan
internasional dan regional semakin menegaskan bahwa logistik adalah
infrastruktur vital yang menopang pertumbuhan ekonomi dan stabilitas industri.
Di
era digital, logistik tidak lagi hanya dipahami sebagai fungsi operasional,
melainkan juga sebagai bagian strategis dari manajemen rantai pasok modern.
Transformasi digital melalui adopsi teknologi seperti Internet of Things
(IoT), big data analytics, artificial intelligence, dan blockchain
telah membuka jalan bagi terciptanya sistem logistik yang lebih transparan,
adaptif, berkelanjutan, dan berbasis data. Inovasi tersebut tidak hanya
mempercepat aliran barang, tetapi juga meningkatkan akurasi informasi,
mengurangi biaya transaksi, serta mendukung keberlanjutan lingkungan melalui
konsep green logistics. Namun demikian, negara berkembang seperti
Indonesia masih menghadapi tantangan besar, seperti biaya logistik yang relatif
tinggi, infrastruktur yang belum merata, dan koordinasi antar-lembaga yang
belum optimal.
Contoh
nyata dapat dilihat pada sektor logistik pangan, e-commerce, dan layanan pos
nasional. Dalam distribusi pangan, misalnya, keberhasilan menjaga ketepatan
waktu pengiriman beras atau sayuran dari sentra produksi ke kota-kota besar
sangat menentukan stabilitas harga dan ketahanan pangan. Pada e-commerce,
perusahaan seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada mengandalkan jaringan logistik
ekspres (misalnya JNE, SiCepat, dan Shopee Express) untuk memastikan barang
sampai ke konsumen dengan cepat, bahkan di daerah terpencil. Sementara itu, Pos
Indonesia melalui transformasi digitalnya berupaya memperkuat layanan logistik
nasional dengan integrasi sistem tracking real-time dan kolaborasi dengan mitra
kurir swasta. Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa manajemen logistik tidak
hanya relevan dalam teori, tetapi juga nyata berperan dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Indonesia.
B. Definisi Manajemen Logistik
a. Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP) – 2025.
“Logistik merupakan bagian dari manajemen rantai pasok yang
mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran serta penyimpanan
barang baik dalam arus maju maupun arus balik, jasa, dan informasi terkait
secara efisien dan efektif, dari titik asal hingga titik konsumsi untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.”
Berdasarkan definisi dari CSCMP, maka dapat dielaborasi sebagai berikut:
1)
Bagian dari Manajemen Rantai Pasok
Logistik merupakan subsistem yang tidak dapat dipisahkan
dari manajemen rantai pasok (supply chain management/SCM).
Jika rantai pasok dipahami sebagai jaringan yang melibatkan pemasok bahan baku,
produsen, distributor, hingga konsumen akhir, maka logistik adalah bagian yang
mengelola aliran barang, jasa, dan informasi di dalam jaringan tersebut. SCM
memiliki cakupan yang lebih luas, sedangkan logistik berperan sebagai penggerak
yang memastikan aktivitas dalam rantai pasok berjalan lancar. Contohnya dapat
dilihat pada industri smartphone, di mana logistik mengatur kelancaran
pengiriman komponen ke pabrik, distribusi produk ke pasar global, hingga
layanan reverse logistics bagi barang cacat.
Keterpaduan logistik dengan SCM juga semakin nyata melalui
pemanfaatan teknologi. SCM menuntut integrasi lintas fungsi, sementara logistik
menyediakan sarana teknis dan operasionalnya, mulai dari transportasi,
manajemen persediaan, hingga sistem pelacakan berbasis digital. Inovasi seperti
blockchain pada rantai pasok pangan menunjukkan
bagaimana logistik memastikan aliran barang dan data dapat diverifikasi secara
transparan. Dengan demikian, logistik tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi
elemen vital yang melengkapi strategi SCM dalam menekan biaya, mempercepat
distribusi, dan menjaga kepuasan pelanggan.
2)
Aliran serta penyimpanan barang baik
dalam arus maju maupun arus balik
Aliran barang
dalam logistik mencakup pergerakan produk dari produsen ke konsumen (forward
flow) serta aliran balik dari konsumen ke produsen (reverse flow). Arus maju
misalnya distribusi pakaian dari pabrik ke pusat distribusi hingga ke toko
ritel. Sedangkan arus balik mencakup kegiatan seperti pengembalian barang
cacat, pengelolaan limbah kemasan, atau return policy dalam e-commerce.
Penyimpanan menjadi bagian penting karena barang seringkali tidak langsung
dikonsumsi, sehingga perlu dikelola melalui gudang atau pusat distribusi dengan
sistem pengendalian persediaan yang terstruktur.
3)
Jasa
Logistik tidak
hanya berurusan dengan barang fisik, tetapi juga mencakup layanan jasa yang
menunjang rantai pasok. Contohnya adalah jasa transportasi, freight forwarding,
pergudangan, hingga layanan pabean untuk ekspor-impor. Selain itu, jasa
logistik modern juga meliputi third-party logistics (3PL) dan fourth-party
logistics (4PL), di mana perusahaan penyedia jasa membantu klien mengelola
seluruh aktivitas logistik mereka, sehingga klien dapat fokus pada kegiatan
inti bisnis.
3) Informasi terkait
Aliran informasi
dalam logistik sama pentingnya dengan aliran barang. Informasi ini mencakup
data mengenai status pengiriman, jumlah persediaan, perkiraan permintaan,
hingga estimasi waktu kedatangan barang. Contoh konkretnya adalah real-time
tracking pada aplikasi jasa kurir, yang memungkinkan konsumen mengetahui
posisi paket. Integrasi informasi melalui sistem teknologi seperti ERP
(Enterprise Resource Planning) atau WMS (Warehouse Management System) menjadi
kunci dalam menciptakan transparansi dan kecepatan pengambilan keputusan.
4)
Secara efisien dan efektif
Efisiensi dalam
logistik berarti penggunaan sumber daya (waktu, biaya, tenaga kerja,
transportasi) secara optimal, sedangkan efektivitas merujuk pada kemampuan
mencapai tujuan yaitu kepuasan pelanggan. Sebagai contoh, perusahaan logistik
harus mampu memilih moda transportasi yang paling hemat biaya tanpa
mengorbankan waktu pengiriman. Misalnya, pengiriman antar-pulau di Indonesia
dapat dilakukan melalui laut untuk efisiensi biaya, namun jika kebutuhan
pelanggan adalah kecepatan, moda udara menjadi pilihan meskipun lebih mahal.
5)
Dari titik asal hingga titik konsumsi
Cakupan logistik
meliputi seluruh perjalanan produk, dimulai dari pengadaan bahan baku di
pemasok, proses produksi di pabrik, distribusi ke pusat logistik, hingga
pengantaran ke konsumen akhir. Contoh alurnya adalah rantai distribusi kopi:
biji kopi dipanen dari petani, dikirim ke pabrik pengolahan, masuk ke
distributor, dipasarkan di kafe atau supermarket, lalu akhirnya dikonsumsi oleh
pelanggan. Semua tahapan ini harus dikelola agar alirannya lancar dan
berkesinambungan.
6)
Memenuhi kebutuhan pelanggan
Tujuan utama
logistik adalah memastikan pelanggan mendapatkan produk atau jasa dengan
kualitas yang tepat, dalam jumlah yang sesuai, di lokasi yang dikehendaki, pada
waktu yang tepat, dan dengan biaya yang wajar. Misalnya, pelanggan e-commerce
mengharapkan barang tiba sesuai deskripsi produk, tidak rusak, dan dikirim
tepat waktu. Dengan kata lain, keberhasilan sistem logistik diukur dari tingkat
kepuasan pelanggan yang mampu dicapai.
Tabel Ringkasan Definisi Logistik - CSCMP (2025)
Kata Kunci |
Penjelasan Singkat |
Contoh Konkret |
Bagian
dari Manajemen Rantai Pasok |
Logistik
adalah subsistem dari SCM yang mengelola aliran barang, jasa, dan informasi
dalam jaringan rantai pasok. |
Distribusi
komponen smartphone ke pabrik, produk jadi ke pasar global, hingga reverse
logistics. |
Aliran
& penyimpanan barang (forward & reverse flow) |
Mencakup
pergerakan barang dari produsen ke konsumen (forward flow) dan aliran balik
ke produsen (reverse flow). |
Distribusi
pakaian ke toko ritel (forward); pengembalian barang cacat e-commerce
(reverse). |
Jasa |
Layanan
pendukung logistik yang meliputi transportasi, pergudangan, forwarding,
pabean, serta 3PL/4PL. |
Jasa
freight forwarding untuk ekspor, atau layanan logistik terpadu 3PL seperti
DHL/SiCepat. |
Informasi
terkait |
Arus
informasi yang mendukung visibilitas, transparansi, dan kecepatan pengambilan
keputusan. |
Real-time
tracking paket kurir, penggunaan ERP dan WMS untuk integrasi data logistik. |
Efisien
& efektif |
Optimalisasi
sumber daya (efisiensi) sekaligus pencapaian tujuan kepuasan pelanggan
(efektivitas). |
Pilihan
kapal laut untuk biaya murah, atau pesawat udara untuk kecepatan pengiriman. |
Dari
titik asal hingga titik konsumsi |
Cakupan
logistik mencakup seluruh perjalanan produk, dari pemasok hingga ke tangan
konsumen akhir. |
Rantai
distribusi kopi: petani → pabrik → distributor → kafe/supermarket → konsumen. |
Memenuhi
kebutuhan pelanggan |
Tujuan
utama logistik adalah menyediakan produk/jasa dengan tepat jumlah, kualitas,
lokasi, waktu, dan biaya. |
Pengiriman
e-commerce yang tepat waktu, sesuai deskripsi, dan bebas kerusakan. |
b. United
Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) /
dokumen kebijakan logistik regional - 2025
“Logistik
sebagai rangkaian fungsi dan layanan yang meningkatkan konektivitas perdagangan
dan mobilitas barang—meliputi transportasi, pergudangan, dan jasa
terkait—dengan fokus tambahan pada peran logistik untuk mendorong perdagangan,
integrasi regional, dan pembangunan ekonomi.”
Definisi logistik menurut UNESCAP menekankan beberapa
komponen penting yang menjadi kata kunci dalam memahami peran strategis
logistik.
Pertama, logistik
dipandang sebagai rangkaian fungsi dan layanan, yang berarti aktivitas
logistik tidak berdiri sendiri, melainkan mencakup sistem yang saling
terintegrasi.
Kedua, aspek transportasi,
pergudangan, dan jasa terkait menjadi elemen utama yang menopang kelancaran
arus barang.
Ketiga, logistik
berfungsi meningkatkan konektivitas perdagangan dan mobilitas barang,
sehingga efisiensi distribusi tidak hanya mendukung rantai pasok domestik,
tetapi juga memperkuat hubungan antarnegara.
Keempat, terdapat dimensi
strategis berupa kontribusi logistik dalam mendorong perdagangan, integrasi
regional, dan pembangunan ekonomi, yang menunjukkan bahwa logistik tidak
hanya berperan pada efisiensi operasional, tetapi juga sebagai instrumen
kebijakan untuk memperkuat daya saing kawasan.
Dengan demikian, logistik dipahami bukan semata kegiatan teknis, melainkan pilar pembangunan ekonomi yang bersifat multidimensional.
Tabel Ringkasan Definisi Logistik – UNESCAP
(2025)
Kata
Kunci |
Penjelasan
Singkat |
Contoh
Konkret |
Rangkaian
fungsi dan layanan |
Logistik
merupakan sistem terintegrasi yang terdiri atas berbagai aktivitas saling
terkait. |
Rantai
distribusi e-commerce yang menggabungkan gudang, transportasi, dan layanan
pelanggan. |
Transportasi |
Aktivitas
utama yang menjamin perpindahan barang antar titik secara tepat waktu dan
aman. |
Pengiriman
barang dari pabrik di Jawa ke distributor di Kalimantan menggunakan kapal
laut. |
Pergudangan |
Fasilitas
penyimpanan yang memastikan ketersediaan barang sesuai permintaan pasar. |
Pusat
distribusi (distribution center) Shopee atau Tokopedia yang menyimpan stok
barang untuk area tertentu. |
Jasa
terkait |
Dukungan
tambahan seperti bea cukai, asuransi, dan layanan informasi yang memperlancar
aliran logistik. |
Layanan
customs clearance untuk barang impor atau asuransi pengiriman JNE. |
Konektivitas
perdagangan |
Upaya
memperkuat hubungan antarwilayah dan antarnegara melalui kelancaran arus
barang. |
Jalur
kereta api logistik dari Jakarta–Surabaya yang mempercepat distribusi
antarwilayah. |
Mobilitas
barang |
Kemampuan
untuk menggerakkan barang secara efisien dari titik asal ke titik tujuan. |
Pengiriman
same-day delivery oleh Gojek/Grab untuk konsumen di kota besar. |
Perdagangan |
Logistik
berperan langsung dalam mempercepat dan memperluas akses pasar. |
Ekspor
kopi Indonesia ke Eropa yang didukung oleh layanan logistik internasional. |
Integrasi
regional |
Logistik
mendukung konektivitas lintas negara yang memperkuat kerja sama kawasan. |
Implementasi
ASEAN Single Window untuk mempercepat arus barang antarnegara ASEAN. |
Pembangunan
ekonomi |
Peran
logistik sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi melalui efisiensi biaya dan
peningkatan daya saing. |
Proyek
tol laut Indonesia yang menurunkan biaya logistik di wilayah timur. |
c.
World Bank — Logistics Performance Index
(LPI) - 2023
“Logistik
adalah kinerja suatu negara dalam memfasilitasi perdagangan yang berfokus pada
kecepatan, biaya, serta kualitas layanan logistik—termasuk infrastruktur,
layanan transportasi, dan kepabeanan—yang memengaruhi kemampuan negara untuk
menghubungkan produsen dengan pasar.”
Definisi logistik
menurut World Bank – Logistics Performance Index (LPI, 2023) menekankan
beberapa komponen penting.
Pertama, logistik dipahami
sebagai kinerja negara dalam memfasilitasi perdagangan, sehingga tidak hanya
berbicara pada level perusahaan, tetapi juga mencerminkan kapasitas nasional.
Kedua, aspek kecepatan,
biaya, dan kualitas layanan menjadi indikator utama yang menentukan daya saing
logistik suatu negara.
Ketiga, unsur pendukung
seperti infrastruktur, layanan transportasi, dan kepabeanan disebut sebagai
faktor krusial yang secara langsung memengaruhi kelancaran arus barang lintas
batas.
Keempat,
tujuan
akhir logistik menurut LPI adalah meningkatkan kemampuan negara dalam
menghubungkan produsen dengan pasar, baik domestik maupun internasional.
Dengan demikian,
logistik dalam perspektif LPI bersifat makro, berfokus pada peran strategis
sistem logistik nasional sebagai penentu daya saing ekonomi dan integrasi
perdagangan global.
Tabel Ringkasan Definisi Logistik – World Bank (2023)
Kata Kunci |
Penjelasan Singkat |
Contoh Konkret |
Kinerja Negara
dalam Memfasilitasi Perdagangan |
Logistik
dipahami pada level nasional, mencerminkan kapasitas suatu negara dalam
mendukung arus perdagangan lintas wilayah, bukan hanya fungsi perusahaan. |
Indonesia
mengembangkan Tol Laut untuk memfasilitasi perdagangan antarwilayah, terutama
kawasan timur Indonesia. |
Kecepatan,
Biaya, dan Kualitas Layanan |
Tiga indikator
utama yang menentukan daya saing logistik; mencakup seberapa cepat, murah,
dan andal layanan logistik dijalankan. |
Layanan same-day
delivery dari e-commerce yang menekan biaya sekaligus menjaga kecepatan
pengiriman. |
Infrastruktur,
Transportasi, dan Kepabeanan |
Faktor pendukung
krusial yang memengaruhi efisiensi logistik, termasuk kualitas jaringan
jalan, pelabuhan, bandara, layanan transportasi, serta prosedur kepabeanan. |
Pembangunan Pelabuhan
Patimban dan sistem National Single Window untuk mempercepat proses
ekspor-impor. |
Menghubungkan
Produsen dengan Pasar |
Tujuan akhir
logistik adalah meningkatkan kemampuan negara dalam mempertemukan produsen
dengan konsumen di pasar domestik maupun global, sehingga mendorong integrasi
ekonomi. |
Ekspor kopi Gayo
dari petani Aceh ke pasar Eropa melalui rantai logistik internasional. |
d.
The handbook of logistics and
distribution management (7th ed.) - Rushton et al. (2022)
“Logistik adalah proses strategis pengelolaan pergerakan dan
penyimpanan bahan, suku cadang, barang jadi, serta informasi terkait dari
pemasok melalui perusahaan hingga ke pelanggan, yang menambah nilai dengan
menciptakan manfaat tempat dan manfaat waktu.”
Berdasarkan
definisi logistik menurut Rushton et al. (2022) dalam The Handbook of
Logistics and Distribution Management (7th ed.), terdapat beberapa komponen
penting yang dapat diidentifikasi.
Pertama, logistik dipahami sebagai proses strategis,
artinya bukan hanya aktivitas operasional, melainkan bagian dari keputusan
jangka panjang yang menentukan daya saing perusahaan.
Kedua,
terdapat fokus pada pergerakan dan penyimpanan yang melibatkan aktivitas
transportasi serta manajemen persediaan di gudang atau pusat distribusi.
Ketiga, cakupan logistik meliputi bahan, suku cadang, barang
jadi, dan informasi terkait, yang menunjukkan kompleksitas aliran baik fisik
maupun non-fisik.
Keempat, proses ini menghubungkan pemasok, perusahaan, dan
pelanggan, sehingga logistik berperan sebagai jembatan yang memastikan
kesinambungan rantai pasok.
Kelima, logistik memberikan nilai tambah melalui penciptaan manfaat
tempat (produk tersedia di lokasi yang tepat) dan manfaat waktu (produk
tersedia pada saat dibutuhkan), yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan
pelanggan sekaligus efisiensi bisnis.
Tabel Ringkasan Definisi Logistik –
Rushton et al. (2022)
Kata
Kunci |
Penjelasan
Singkat |
Contoh
Konkret |
Proses
Strategis |
Logistik
bukan hanya aktivitas operasional, melainkan bagian dari keputusan strategis
yang memengaruhi daya saing. |
Perusahaan
e-commerce mengoptimalkan jaringan distribusi nasional untuk mengurangi biaya
pengiriman. |
Pergerakan
dan Penyimpanan |
Aktivitas
utama logistik berupa transportasi barang dan manajemen persediaan di
gudang/pusat distribusi. |
Pengiriman
barang melalui truk dari pabrik ke gudang regional, lalu disimpan sebelum
dikirim ke toko. |
Bahan,
Suku Cadang, Barang Jadi, dan Informasi |
Logistik
mencakup aliran fisik (barang) dan non-fisik (informasi) dalam rantai pasok. |
Data
status pengiriman yang diakses konsumen melalui aplikasi kurir. |
Pemasok
– Perusahaan – Pelanggan |
Logistik
berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan seluruh aktor dalam rantai
pasok. |
Pemasok
komponen elektronik mengirimkan ke pabrik smartphone, kemudian
didistribusikan ke pelanggan. |
Manfaat
Tempat dan Waktu |
Nilai
tambah logistik adalah memastikan barang tersedia di lokasi yang tepat dan
waktu yang sesuai. |
Distribusi
beras dari Bulog ke pasar tradisional saat musim paceklik untuk menjaga
ketersediaan. |
e. Book: Global
logistics and supply chain management (4th ed.) - Mangan & Lalwani (2021)
“Logistik adalah proses memastikan barang yang tepat tersedia di tempat, waktu, kualitas, dan biaya yang tepat, melalui pengelolaan terpadu atas dua aliran utama yang saling terkait, yaitu aliran fisik barang dan aliran informasi yang menyertainya.”
Definisi logistik menurut Mangan & Lalwani (2021) menekankan lima komponen penting yang saling berkaitan.
Pertama, keberhasilan logistik ditentukan oleh
kemampuan menghadirkan barang yang tepat sesuai kebutuhan pelanggan.
Kedua,
barang tersebut harus tersedia di tempat yang tepat sehingga distribusi
berjalan efektif, baik di pasar lokal maupun global.
Ketiga, waktu yang tepat menjadi faktor krusial karena
keterlambatan akan menurunkan kepercayaan dan meningkatkan biaya.
Keempat, kualitas yang tepat memastikan bahwa produk
yang diterima sesuai standar yang dijanjikan, sementara biaya yang tepat
menuntut efisiensi agar harga tetap kompetitif.
Seluruh
aspek ini hanya dapat dicapai melalui pengelolaan terpadu atas dua
aliran utama, yaitu aliran fisik barang dan aliran informasi yang
mendukung transparansi, koordinasi, serta pengambilan keputusan di sepanjang
rantai pasok.
Tabel Ringkasan Definisi Logistik – Mangan
& Lalwani (2021)
Kata
Kunci |
Penjelasan
Singkat |
Contoh
Konkret |
Barang
yang tepat |
Produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pelanggan. |
Pelanggan
e-commerce menerima produk sesuai spesifikasi pesanan. |
Tempat
yang tepat |
Barang
tersedia di lokasi yang diperlukan untuk mendukung distribusi dan konsumsi. |
Distribusi
obat ke apotek terdekat sesuai kebutuhan pasien. |
Waktu
yang tepat |
Pengiriman
dilakukan tepat waktu sesuai jadwal yang dijanjikan. |
Paket
kurir tiba ke pelanggan dalam 1 hari sesuai layanan ekspres. |
Kualitas
dan biaya yang tepat |
Produk
harus memenuhi standar kualitas yang diharapkan dengan biaya yang efisien. |
Produk
makanan dikirim segar dengan biaya distribusi rendah sehingga tetap
terjangkau di pasar. |
Aliran
fisik & informasi |
Pengelolaan
terpadu barang dan informasi untuk memastikan koordinasi yang optimal. |
Sistem
real-time tracking pada jasa logistik yang menampilkan posisi barang. |
f. Buku:
Introduction to logistics systems management (2nd ed.) - Ghiani et al., (2021)
“Logistik merujuk
pada sekumpulan aktivitas yang memungkinkan perusahaan untuk memperoleh bahan
baku, mengelolanya selama proses produksi, dan mengirimkan produk akhir ke
pelanggan. Aktivitas-aktivitas kunci termasuk transportasi, pergudangan,
manajemen inventori, dan pemrosesan pesanan.”
Definisi logistik
menurut Ghiani et al. (2021) menekankan empat komponen penting yang
mencerminkan fungsi inti dalam sistem logistik.
Pertama, logistik berperan
sejak tahap pengadaan bahan baku, memastikan perusahaan mendapatkan
input produksi tepat waktu dan sesuai kebutuhan.
Kedua, logistik mencakup manajemen
selama proses produksi, termasuk pengaturan aliran material dan penempatan
inventori agar efisiensi terjaga.
Ketiga, logistik
bertanggung jawab dalam distribusi produk akhir ke pelanggan melalui
sistem transportasi dan jaringan distribusi yang andal.
Keempat, terdapat aktivitas
kunci yang menjadi tulang punggung operasional logistik, yaitu
transportasi, pergudangan, manajemen persediaan, dan pemrosesan pesanan.
Seluruh komponen
ini membentuk rantai aktivitas yang saling terintegrasi, sehingga memungkinkan
perusahaan memenuhi permintaan pasar dengan biaya terukur, kecepatan layanan,
dan kualitas yang konsisten.
Tabel
Ringkasan Definisi Logistik – Ghiani et al. (2021)
Kata Kunci |
Penjelasan Singkat |
Contoh Konkret |
Pengadaan Bahan
Baku |
Logistik
memastikan ketersediaan input produksi yang tepat waktu dan sesuai kebutuhan. |
Perusahaan
otomotif mengatur pasokan baja dari pemasok agar tidak menghambat produksi. |
Manajemen Proses
Produksi |
Pengaturan
aliran material dan penempatan inventori untuk menjaga efisiensi produksi. |
Pabrik
elektronik menyusun layout gudang bahan baku dekat lini produksi untuk
mengurangi waktu tunggu. |
Distribusi
Produk Akhir |
Mengirimkan
produk jadi ke pelanggan melalui transportasi dan jaringan distribusi yang
andal. |
Perusahaan
e-commerce mengirimkan barang ke konsumen menggunakan mitra ekspedisi
nasional. |
Aktivitas Kunci
Logistik |
Fungsi inti
berupa transportasi, pergudangan, manajemen persediaan, dan pemrosesan
pesanan. |
Gudang modern
menggunakan WMS (Warehouse Management System) untuk mengatur stok dan
pengiriman pesanan. |
g. European Logistics Association (ELA) - 2008
“Logistik
merupakan proses pengorganisasian, perencanaan, pengendalian, dan pelaksanaan
aliran barang dari titik asal hingga titik konsumsi, termasuk seluruh arus data
dan informasi yang terkait. Tujuan logistik adalah untuk memenuhi permintaan
pelanggan secara efisien, hemat biaya, dan tepat waktu.”
Definisi logistik
menurut European Logistics Association (ELA, 2008) memuat sejumlah
komponen penting yang menjadi kata kunci dalam memahami esensi manajemen
logistik.
Pertama, logistik adalah
sebuah proses terstruktur yang mencakup pengorganisasian, perencanaan,
pengendalian, dan pelaksanaan, sehingga menegaskan sifatnya yang sistematis dan
terintegrasi.
Kedua, fokus logistik
terletak pada aliran barang dari titik asal hingga titik konsumsi, yang
menunjukkan pentingnya koordinasi lintas tahap dalam rantai distribusi.
Ketiga, dimensi arus
data dan informasi ditekankan sebagai bagian integral untuk mendukung
visibilitas, transparansi, dan pengambilan keputusan yang tepat.
Keempat, tujuan utama
logistik adalah memenuhi permintaan pelanggan dengan standar efisiensi,
efektivitas biaya, serta ketepatan waktu, yang menjadikan kepuasan pelanggan
sebagai tolok ukur keberhasilan sistem logistik.
Dengan demikian,
logistik tidak hanya sekadar mengatur pergerakan barang, tetapi juga
mengintegrasikan aspek informasi dan pelayanan pelanggan dalam suatu sistem
yang holistik
Tabel Ringkasan Definisi Logistik – ELA (2008)
Kata Kunci |
Penjelasan Singkat |
Contoh Konkret |
Proses
terstruktur |
Logistik
mencakup pengorganisasian, perencanaan, pengendalian, dan pelaksanaan secara
sistematis dan terintegrasi. |
Perusahaan
manufaktur menyusun jadwal produksi dan distribusi terkoordinasi. |
Aliran barang
dari asal ke konsumsi |
Mengatur
pergerakan barang sejak dari pemasok hingga ke pelanggan akhir. |
Distribusi bahan
baku dari petani ke pabrik, lalu produk jadi ke supermarket. |
Arus data dan
informasi |
Informasi
menjadi bagian integral untuk menciptakan transparansi, visibilitas, dan
pengambilan keputusan. |
Aplikasi
tracking online yang menampilkan status pengiriman paket. |
Memenuhi
permintaan pelanggan |
Tujuan logistik
adalah efisiensi, efektivitas biaya, ketepatan waktu, dan kepuasan pelanggan. |
Layanan same-day
delivery di e-commerce yang memenuhi ekspektasi konsumen |
Daftar Pustaka
Council of Supply
Chain Management Professionals. (2025). SCM definitions and glossary of
terms — Logistics management. Council of Supply Chain Management
Professionals. https://cscmp.org/CSCMP/CSCMP/Educate/SCM_Definitions_and_Glossary_of_Terms.aspx?hkey=60879588-f65f-4ab5-8c4b-6878815ef921
European Logistics
Association. (2008). The ELA European Logistics Report. ELA.
Ghiani, G.,
Laporte, G., & Musmanno, R. (2021). Introduction to logistics
systems management (2nd ed.). John Wiley & Sons.
Mangan, J., &
Lalwani, C. (2021). Global logistics and supply chain management (4th
ed.). John Wiley & Sons.
Rushton, A.,
Croucher, P., & Baker, P. (2022). The handbook of logistics and
distribution management (7th ed.). Kogan Page.
United Nations Economic and Social
Commission for Asia and the Pacific - UNESCAP. (2025) Logistics policy / logistics
services overview (chapter/paper).
World Bank.
(2023). Logistics Performance Index (LPI). The World Bank. https://lpi.worldbank.org/.
lpi.worldbank.org
"LET'S
JOIN ULBI"
Magister Manajemen
Logistik - “Shaping Future Leaders in Global Logistics”
Learn more by visiting :
https://admission.ulbi.ac.id/s2-magister-manajemen-logistik/
#Manajemen Logistik; #Logistics; #Supply Chain; #Logistik; #Supply Chain Management; #Green Resilient Supply Chain; #Resilience; #Sustainability; #Rantai Pasok; #ULBIAcademia; #PenaAkademikULBI; #EdukasiULBI; #OpiniAkademik; #ArtikelAkademik; #SEO; #DigitalMarketing
Posting Komentar