Predictive Analytics In Logistics and Supply Chain for Sustainability & Competitive Advantage

 


English Version

INTERNATIONAL LECTURE

“PREDICTIVE ANALYTICS IN LOGISTICS AND SUPPLY CHAIN FOR SUSTAINABILITY & COMPETITIVE ADVANTAGE”

 

Speaker:  Dr. Noorul Syaiful Fitri Bin Abdul Rahman - University of Doha for Science and Technology (UDST), Doha, Qatar

Reviewer: Prof. Dr. Ir. Agus Purnomo, M.T., CMILT. (Professor of Supply Chain Management - Master of Logistics Management Department – Universitas Logistik Dan Bisnis Intenasional – ULBI)

Introduction

Imagine a logistics world where 41% of the total supply chain cost is absorbed by the “last-mile,” where deliveries from warehouses to consumers become a trap of expenses and emissions. What if you could predict where delays, overstock, or surges in demand would occur before the cost disaster unfolds — would that not change the game? “Without big data analytics, you are blind and deaf and in the middle of a freeway,” remarked Geoffrey Moore, highlighting the critical role of data and prediction in modern operations.

Amid accelerating trends in digitalization, sustainability, and intensifying global competition, the topic Predictive Analytics in Logistics and Supply Chain for Sustainability & Competitive Advantage is no longer an optional add-on — it has become a strategic necessity. In the context of higher education and Indonesia’s logistics industry, particularly within the Master of Logistics Management program at ULBI, the international lecture delivered by Dr. Noorul Syaiful Fitri Bin Abdul Rahman from the University of Doha for Science and Technology (UDST) represents a crucial moment to reflect on how predictive analytics can bridge operational efficiency, environmental impact, and competitive advantage.

Summary of Key Themes       
In the international lecture delivered by Dr. Noorul Syaiful Fitri Bin Abdul Rahman, the central theme highlighted was how predictive analytics has become a vital pillar in transforming the face of logistics and supply chains from merely reactive to proactive and predictive. By leveraging big data, machine learning, and artificial intelligence, companies are able to forecast demand, optimize distribution routes, manage inventory intelligently, and even detect potential supply chain disruptions before they occur.

Two case studies reinforced this relevance: Amazon, which successfully integrated predictive analytics into product recommendations and stock management, and Walmart, which developed a supply chain resilience platform to address market dynamics and global risks. The key message from this lecture is clear: data is not merely a record of the past but a roadmap to the future.

Analysis & Discussion  
The implications of predictive analytics adoption are far-reaching for both industry and education. For industry, it offers cost efficiency, faster service delivery, and a competitive edge in the global marketplace. For education, particularly in the field of logistics, it opens opportunities to integrate analytical technologies into the curriculum, enabling students not only to understand supply chain theory but also to acquire the digital skills essential in the era of Industry 4.0.

In the Indonesian context, the adoption of predictive analytics still faces challenges, such as limited data infrastructure, human capital quality, and relatively high technology investment costs. Yet behind these challenges lies a tremendous opportunity: with its rapidly growing e-commerce market, Indonesia urgently requires predictive solutions to reduce persistently high logistics costs and to strengthen the resilience of its national supply chain.

Relevance to ULBI’s Vision and Mission  
For Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), this topic is not merely an academic insight but an integral part of its strategy to strengthen scientific capacity and innovation. By hosting international lectures such as this, students of the Master of Logistics Management program are introduced to state-of-the-art technologies that support sustainable practices and industrial competitiveness.

This initiative aligns with ULBI’s vision to become a World Class Entrepreneurial University in logistics and international business by 2047. Predictive analytics can serve as a foundation for flagship research, the development of a digitally driven curriculum, and international collaboration. Furthermore, such initiatives reinforce ULBI’s positioning as a knowledge hub that not only follows global developments but also acts as a driving force for innovation in Indonesia’s logistics ecosystem.

Conclusion
This international lecture reaffirmed that predictive analytics is not merely a technological trend but a vital strategy capable of delivering efficiency, sustainability, and competitive advantage in modern supply chains. Adopting and further exploring this topic is imperative, particularly for universities, industries, and policymakers in Indonesia who are striving to reduce logistics costs and enhance global competitiveness. For the ULBI academic community—students, faculty, and practitioners—this is a pivotal moment to not only understand the concept but also to implement the knowledge in research, innovation, and tangible collaboration with industry. It is time for us to collectively embrace predictive analytics as a strategic tool in building a logistics future that is more resilient, greener, and globally competitive.


Indonesian Version

INTERNATIONAL LECTURE

“Predictive Analytics In Logistics and Supply Chain for Sustainability & Competitive Advantage”

Pembicara:  Dr. Noorul Syaiful Fitri Bin Abdul Rahman - University of Doha for Science and Technology (UDST), Doha, Qatar

Pengulas:   Prof. Dr. Ir. Agus Purnomo, M.T., CMILT. (Guru Besar Supply Chain Management - Master of Logistics Management Department – Universitas Logistik Dan Bisnis Intenasional – ULBI)

Pendahuluan:

Bayangkan sebuah dunia logistik di mana 41% dari biaya total rantai pasok tersedot hanya pada trayek “last-mile”, di mana pengiriman dari gudang ke konsumen menjadi jebakan biaya dan emisi.  Bagaimana jika Anda bisa memprediksi di manakah delay, kelebihan stok, atau intensitas permintaan sebelum bencana biaya muncul — bukankah itu akan mengubah game? “Without big data analytics, you are blind and deaf and in the middle of a freeway,” kata Geoffrey Moore, yang menggambarkan betapa gentingnya peran data dan prediksi dalam operasional modern.  

Di tengah tren percepatan digitalisasi, keberlanjutan, dan persaingan yang makin ketat di pasar global, topik Predictive Analytics in Logistics and Supply Chain for Sustainability & Competitive Advantage bukan lagi opsi tambahan — melainkan kebutuhan strategis. Dalam konteks pendidikan tinggi dan industri logistik Indonesia, terutama di program Magister Manajemen Logistik ULBI, kuliah internasional oleh Dr. Noorul Syaiful Fitri Bin Abdul Rahman dari University of Doha for Science and Technology (UDST) menjadi momen krusial untuk merefleksikan bagaimana predictive analytics bisa menjembatani efisiensi operasional, dampak lingkungan, dan keunggulan kompetitif.

Ringkasan Isi/Tema Utama       

Dalam kuliah internasional yang disampaikan oleh Dr. Noorul Syaiful Fitri Bin Abdul Rahman, topik utama yang diangkat adalah bagaimana predictive analytics menjadi pilar penting dalam mengubah wajah logistik dan supply chain dari sekadar reaktif menuju proaktif dan prediktif. Dengan memanfaatkan big data, machine learning, dan kecerdasan buatan, perusahaan mampu memperkirakan permintaan, mengoptimalkan rute distribusi, mengelola inventori secara cerdas, dan bahkan mendeteksi potensi gangguan rantai pasok sebelum terjadi. 

Dua studi kasus yang disajikan memperkuat relevansi ini: Amazon yang berhasil mengintegrasikan predictive analytics untuk rekomendasi produk dan manajemen stok, serta Walmart yang membangun platform resiliensi rantai pasok untuk menghadapi dinamika pasar dan risiko global. Pesan utama dari paparan ini jelas: data bukan hanya catatan masa lalu, melainkan peta masa depan.

Analisis & Diskusi 

Implikasi dari penerapan predictive analytics sangat luas bagi dunia industri maupun pendidikan. Industri memperoleh efisiensi biaya, peningkatan kecepatan layanan, dan keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan global. Pendidikan, khususnya di bidang logistik, mendapat peluang untuk mengintegrasikan teknologi analitik ke dalam kurikulum, sehingga mahasiswa tidak hanya memahami teori rantai pasok, tetapi juga menguasai keterampilan digital yang dibutuhkan di era industri 4.0. 

Dalam lingkup Indonesia, adopsi predictive analytics masih menghadapi tantangan: keterbatasan infrastruktur data, kualitas SDM, serta biaya investasi teknologi yang relatif tinggi. Namun, di balik tantangan ini tersimpan peluang besar: Indonesia dengan pasar e-commerce yang tumbuh pesat membutuhkan solusi prediktif untuk menekan biaya logistik yang masih tinggi dan memperkuat ketahanan rantai pasok nasional.

Kaitan dengan Visi & Misi ULBI        

Bagi Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), topik ini bukan sekadar wawasan akademik, melainkan bagian dari strategi membangun kapasitas keilmuan dan inovasi. Dengan menghadirkan kuliah internasional seperti ini, mahasiswa Magister Manajemen Logistik diperkenalkan pada state-of-the-art teknologi yang mendukung praktik berkelanjutan dan daya saing industri. 

Hal ini sejalan dengan visi ULBI untuk menjadi World Class Entrepreneurial University di bidang logistik dan bisnis internasional pada 2047. Predictive analytics dapat menjadi salah satu fondasi riset unggulan, pengembangan kurikulum berbasis teknologi digital, dan kerja sama internasional. Lebih jauh lagi, inisiatif seperti ini memperkuat positioning ULBI sebagai pusat keilmuan yang tidak hanya mengikuti perkembangan global, tetapi juga menjadi motor penggerak inovasi di ekosistem logistik Indonesia.

Penutup

Kuliah internasional ini menegaskan bahwa predictive analytics bukan sekadar tren teknologi, melainkan strategi vital yang mampu menghadirkan efisiensi, keberlanjutan, dan keunggulan kompetitif dalam rantai pasok modern. Mengadopsi dan meneliti lebih jauh topik ini menjadi keharusan, terutama bagi perguruan tinggi, industri, dan pembuat kebijakan di Indonesia yang sedang berjuang menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya saing global. 

Bagi sivitas akademika ULBI—mahasiswa, dosen, maupun praktisi—ini adalah momentum untuk tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mengimplementasikan pengetahuan dalam riset, inovasi, dan kolaborasi nyata dengan industri. Saatnya kita bersama-sama menjadikan predictive analytics sebagai alat strategis dalam membangun masa depan logistik yang lebih tangguh, hijau, dan berdaya saing.

"LET'S JOIN ULBI"

Magister Manajemen Logistik - “Shaping Future Leaders in Global Logistics”

Learn more by visiting : 

https://admission.ulbi.ac.id/s2-magister-manajemen-logistik/

#Logistik; #Logistics; #Supply Chain Management; #predictive analytics;  #Supply Chain; #Green Logistics; #AI; #Big Data; #IoT;  #Rantai Pasok; #ULBIAcademia; #PenaAkademikULBI; #EdukasiULBI; #OpiniAkademik; #ArtikelAkademik; #SEO; #DigitalMarketing

 


MANAJEMEN LOGISTIK: RUANG LINGKUP LOGISTIK

  MANAJEMEN LOGISTIK: RUANG LINGKUP LOGISTIK  (SCOPE OF LOGISTICS) “Mengalir Tanpa Hambatan: Memahami Ruang Lingkup dan Dinamika Sistem Logistik Modern”   By: Prof. Dr. Ir. Agus Purnomo, M.T., FCILT (Professor of Supply Chain Management – Master of Logistics Management Department – Universitas Logistik dan Bisnis Internasional / ULBI) 1.        Ruang Lingkup Umum Logistik Ruang lingkup logistik dalam dunia bisnis modern mencakup seluruh proses yang memastikan kelancaran aliran bahan, produk, dan informasi dari hulu ke hilir. Peran logistik tidak hanya terbatas pada pengangkutan barang, tetapi juga mencakup manajemen persediaan, pergudangan, penanganan material, pengemasan, serta sistem informasi yang mendukung efisiensi operasional. Sebagai penghubung antara fungsi produksi, pemasaran, dan keuangan, logistik berkontribusi besar terhadap efisiensi biaya, kecepatan pelayanan, dan keandalan distribusi. Dalam sistem logistik, perlu dibedak...

MANAJEMEN LOGISTIK: KONSEP DASAR DAN DEFINISI

    MANAJEMEN LOGISTIK: KONSEP DASAR DAN DEFINISI   “Logistik sebagai Nadi Ekonomi: Dari Arus Barang hingga Kecerdasan Data” Oleh :   Prof. Dr. Ir. Agus Purnomo, M.T., FCILT. (Guru Besar Supply Chain Management - Master of Logistics Management Department – Universitas Logistik Dan Bisnis Intenasional – ULBI) A   . Konsep Dasar Manajemen Logistik Logistik adalah nadi yang menghidupkan denyut perekonomian—mengalirkan nilai, bukan sekadar barang. Ia memastikan bahwa setiap produk, bahan baku, dan informasi bergerak dengan tepat waktu, tepat tempat, dan tepat biaya untuk menjaga ritme ekonomi tetap stabil. Peran logistik kini melampaui fungsi pengiriman barang dari produsen ke konsumen; ia telah menjadi sistem strategis yang memastikan keterpaduan proses distribusi, efisiensi biaya, serta ketepatan layanan yang menjadi faktor penentu daya saing nasional. Di Indonesia, logistik menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi, terutama karena tantangan geografis yang luas...

MANAJEMEN LOGISTIK: SIKLUS DAN STRATEGI PEMBELIAN (PURCHASING)

DARI PROSES KE STRATEGI: MEMAHAMI SIKLUS DAN STRATEGI PURCHASING DALAM PENGUATAN DAYA SAING LOGISTIK DAN INDUSTRI By: Prof. Dr. Ir. Agus Purnomo, M.T., FCILT. (Professor of Supply Chain Management – Master of Logistics Management Department – Universitas Logistik dan Bisnis Internasional / ULBI) A.       PENDAHULUAN:   RELEVANSI FUNGSI PEMBELIAN DALAM ERA INDUSTRI & LOGISTIK Di tengah persaingan global yang semakin ketat dan kompleksitas rantai pasok yang terus meningkat, fungsi pembelian tidak bisa lagi disamakan dengan aktivitas administratif belaka. Di sektor logistik Indonesia — yang pasar nilai-nya telah menembus US$ 67,8 miliar pada 2024 dengan pertumbuhan tahunan sekitar 6,8 % menuju US$ 131,4 miliar pada 2033 — proses pengadaan barang dan jasa kini menjadi fondasi penting untuk efisiensi biaya dan keandalan layanan. Contoh nyata terjadi pada penyedia layanan pengiriman barang antar‐pulau, di mana biaya logistik nasional masih membebani hingga ...

© ‧ Magister Manajemen Logistik - ULBI. All rights reserved.